Aku hanyalah sekian dari manusia, yang memiliki kelemahan dan juga, mungkin, kelebihan. Bukan, bukan apa. Aku hanya ingin menulis. Sedikit saja.
Saturday, September 01, 2007
Piwulang Kautamaan
Pangeran Kang Maha Kuwasa (Gusti Allah) iku siji, angliputi ing ngendi papan. Langgeng. Sing nganakake jagad iki saisine. Dadi sesembahan wong saalam donya kabeh.
GHIBRAN DAN SANG NABI.
Pada musim dingin tahun 2000, aku sempatkan baca beberapa buku milik Gibran. Kahlil Ghibran. Buku itu menjadi awal kecintaanku terhadap sastra.
Bukan hanya itu, aku mulai baca beberapa karya sastra lain. Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II, itu juga buku periode awal. Banyak hal yang dapat ku peroleh.
Hidup menjadi indah. Mungkin itu seperti apologi semata. Ketika aku membutuhkan cinta, di saat itu aku bisa menemukannya lewat bacaan novel dan cerpen.
Sebenarnya bukan Kahlil Gibran yang paling banyak mempengaruhiku, tapi Pram. Pramoedya Ananta Toer. Diawali dengan Nyanyi Sunyi itu aku mengenal karyanya. Disambung dengan Perburuan, Revolusi Subuh, Bukan Pasar Malam, dan sebagainya.
Namun, aku masih berharap Gibran bisa menjiwai diriku, seperti Gibran berubah ujud menjiwai Sang Nabi. Itu alasanku membuat nick GHIBRAN MUDA.
Terimakasih.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home