Wednesday, August 22, 2007

maaf...

maaf. jika saat aku menjadi embun, aku tidak bisa menyejukkanmu dan memberimu nyawa kehidupan.

maaf. saat aku menjadi mentari aku tidak bisa menyinarimu.

maaf juga saat aku menjadi matahari aku tidak bisa memberimu kehangatan.

maaf. sekali lagi maaf. saat aku menjadi pelangi, aku tidak bisa memberi keindahan padamu.

BIMANTARA, 22082007
untuk aku! sang pengecut dunia. yang tidak bisa memberimu nyawa kehidupan

Wednesday, August 15, 2007

merdeka atau pasang bendera!

tidak pasang bendera pun kita sudah merdeka. lha kok dipekso-pekso masang bendera.

gerutu penjual teh botol di kawasan kota bni, sudirman, jakarta kepadaku. karena bapak berusia 60an tahun itu dipaksa membayar rp100 ribu kepada petugas untuk mengganti bendera yang sudah dipasang di kios kakilimanya.

Monday, August 13, 2007

dan aku pun mencintainya

suatu hari tuhan berbisik kepadaku:
sayangi dia, kasihi dia... kelak kau akan bahagia.
dan sekarang, tuhan, aku sudah mengenal dia, menyayangi dia, serta mencintai dia.
tapi, maaf tuhan, aku mencintai dia bukan karena balasan kelak aku akan bahagia.
aku tulus tuhan! tulus mencintai dia.
meski akhirnya...


BIMANTARA, untuk seseorang yang aku sayangi. di sini, di kalbuku.

Wednesday, August 01, 2007

Halah..

Tuhan yang Maha Baik telah memberi kita umur panjang
Bersikap arif dan bijak adalah salah satu bentuk bersyukur
Selamat Ulang Tahun, semoga lebih bijak dalam menghadapi kehidupan


Begitu, kira-kira bunyi SMS yang masuk di hapeku. Ah, ada apa sih pagi buta hapeku suda brisik bangunin aku.

Ooo, rupanya dia, Yunani Linggar Pratiwie, sahabatku yang berada di nun jauh di sana teringat jika aku telah meninggalkan usia seperempat abad di dunia.

Dan kubalas, "terimakasih. masih ingat hari ini aku ultah."

lalu dia balas lagie, "he he he, ra usah makasih2an, aku mung ngedit tok!"

Oalah, itu kan SMS-ku pas dia ultah Februari lalu, dan dia cuma forward ajah. Dasar! mata esih ngantuk, dipekso moco SMS. Ra jelas!

Tapi tidak apa lah...

makasih ya Yun...