Wednesday, February 27, 2008

Kesucian Jiwa

Badanku bergetar. Menggigil seperti Muhammad saat bertemu Jibril di Gua Hira.
Persis. Ketika aku melihatmu dalam bayangan malam.
Bukan ketakutan atas dosaku, tapi kesucian jiwamu yang menggetarkan hatiku.


Kebon Sirih, Medio Pebruari
Untuk seseorang masih mengisi hatiku

Friday, February 15, 2008

Soeharto dan Perasaan Seorang Manusia

Aku sadar, ketika pascalengser, Soeharto tidak lagi mau bertemu dengan Ginanjar Kartasasmita, BJ Habibie, maupun Harmoko.

Tiga nama ini, adalah orang yang sangat ditolong oleh Soeharto saat ia berkuasa.

Habibie, misalnya, ia anak desa yang, meskipun Habibie tidak mengaku, disekolahkan oleh orde baru yang kemudian diberi kuasa untuk memimpin PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang jadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) itu.

Kepercayaan Soeharto itu, juga membawa Habibie beberapa kali menjadi Menteri Riset dan Teknologi. Bahkan, sempat akhirnya menjadi Wakil Soeharto di kepresidenan.

Tapi rupanya, Habibie berkhianat. Saat Soeharto disuruh mundur, Habibie malah yang menggantikannya. Bukan mundur bareng Eyang yang telah 32 tahun berkuasa itu.

Oke, ini masalah kekuasaan, yang mungkin sedikit beda dengan persaan. Tapi, tetap keduanya bertumpu pada hati.

Perasaan sakit hati Soeharto, seakan-akan tidak bisa memaafkan hingga akhir hayatnya. Karena dia sakit hati, dikhianati oleh orang-orang terdekat yang ia sangat sayangi.

"Biarlah nanti kita bertemu di akherat saja," kata Soeharto, yang ditiru oleh Mbak Tutut, anak sulung Soeharto kepada AM Fatwa saat menjenguk Soeharto. "Bapak itu tidak akan pernah mau bertemu dengan mereka," katanya.

AM Fatwa dulu adalah musuh politik Soeharto, yang pernah dipenjara pada masa ia berkuasa.

"Jadi wajar jika AM Fatwa memberontak. Tapi Kalu Habibie, Harmoko dan Ginanjar memberontak kan menyakitkan..." kata Mohammad Nasih, Staf Ahli AM Fatwa di MPR yang menceritakan kondisi Soeharto dengan ketiga anak buahnya kepadaku, dan juga cerita seringnya AM Fatwa menjenguk musuh politiknya itu ke Cendana maupun ke RSPP Pertamina.

***

Maafkan aku, yang telah berkhianat kepadamu ini. Aku sadar, kenapa kamu tidak bisa menerimaku lagi.

Friday, February 08, 2008

heran...

heran, laki-laki gak bajingan sekali aja, ga bisa pa?


seperti kata temenku yang, mungkin, juga ditujukan kepadaku. yah, kepadakku si pecundang sejati.